Arsjad Rasjid Resmi Dilantik Jadi Ketua
bebascara.space – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla formal melantik Arsjad Rasjid Sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik era khidmat 2024-2029.
Acara pelantikan berikut dihadiri oleh lebih dari 200 pengurus yang terdiri dari Pengurus Harian (PH), Majelis Mustasyar (MMR), Majelis Pakar (MPK) dan para pengurus departemen yang dilantik di Gedung DMI, Selasa 25 Juni 2024.
Selain memegang posisi di Dewan Masjid Indonesia, Arsjad Rasjid terhitung menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Posisi ini serasi dalam menjalankan ekonomi kerakyatan dankesejahteraan masyarakat, terutama umat Islam di Indonesia.
Dalam peluang itu, Arsjad Rasjid mengatakan, masjid memiliki peran perlu dalam peristiwa peradaban Islam. Menurut dia, tidak cuma sebagai tempat ibadah, tapi masjid terhitung sebagai pusat pendidikan, dakwah, budaya, danpengembangan ekonomi umat.
“Indonesia, sebagai negara bersama dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia, memiliki lebih dari 800 ribu masjid, menjadikannya negaradengan jumlah masjid terbanyak di dunia,” ujar Arsjad, lewat keterangan tertulis, Rabu (26/6/2024).
Dia menyebut, peran masjid dalam pemberdayaan ekonomi mampu ikut berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Dilansir dari Pew Research Center, masjid Indonesia memiliki potensi komunitas yang besar, tertinggi di Asia Tenggara bersama dengan tingginya partisipasi 72% umat MuslimIndonesia yang menghadiri masjid tiap tiap minggu,” ucap Arsjad Rasjid.
“Potensi ini sangat besar. Banyak masjid yang tidak cuma menjadi tempat ibadah tapi terhitung pusatpendidikan agama, pusat ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM. Ini membuktikan bahwa masjid memiliki potensi besar untuk tingkatkan kesejahteraan umat,” sambung dia.
Bakal Fokus pada Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik Masjid
Sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik Masjid, Arsjad mengaku bakal berfokus untuk menyejahterakan jamaah masjid.
Dia menyoroti bahwa banyak jemaah masjid, terutama segmen ibu rumah tangga yang tergabung dalam majelis ta’lim maupun grup pengajian, dan juga segmen anak muda muslim yangtergabung dalam remaja masjid, mampu diberdayakan secara ekonomi.
“Jika diberikanpelatihan usaha, modal, dan akses ke jaringan usaha, Insya Allah mereka bakal semakinberdaya dan mampu menjadi wirausaha-wirausaha baru di Indonesia,” kata Arsjad.
Arsjad Rasjid terhitung tekankan pentingnya penataan akustik masjid.
“Pada periode lalu, DMItelah memperbaiki proses audio di lebih dari 80.000 masjid di seluruh Indonesia. InsyaAllah, upaya ini bakal terus dilanjutkan dalam rangka tingkatkan syiar Islam danperan masjid,” terang dia.
Arsjad Rasjid terhitung tekankan pentingnya kolaborasi bersama dengan berbagai pihak, baikdomestik maupun internasional, untuk memperkuat program-program tersebut.
“Dukungan dari korporasi besar dan organisasi internasional sangat diharapkan untukmewujudkan visi Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam memberdayakan masjid demi kesejahteraan umat,” tahu Arsjad.