BRI Blokir Ribuan Rekening Judi Online
bebascara.space – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menopang pemerintah lakukan pemberantasan judi online (judol) bersama dengan langkah berkala mencari rekening BRI yang digunakan pelaku untuk menampung duit judi online. BRI pun secara aktif lakukan browsing ke beraneka website judi online untuk didata.
Apabila ditemukan indikasi rekening BRI yang digunakan sebagai penampung top up atau deposit untuk bermain judi online maka tampilan website judi online selanjutnya disimpan untuk dasar pemblokiran rekening.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto mengungkapkan, proses pemberantasan udah ditunaikan sejak Juli 2023 dan sampai kini tetap berlangsung. Ia menyebut, pada periode Juli 2023 sampai Juni 2024, BRI menemukan 1.049 rekening dan segera ditunaikan pemblokiran.
“Dengan ada upaya ini, diharapkan BRI sebagai instansi keuangan konsisten pro aktif berkontribusi pada pemberantasan judi online,” ungkapnya.
“Selain itu, perseroan berkomitmen untuk konsisten mengedukasi dan memberikan literasi keuangan,” imbuh Sudiarto.
Sebagai informasi, Satgas udah mengantongi 4.000 sampai 5.000 rekening yang terindikasi aktif di dalam transaksi judi online. Ribuan rekening selanjutnya diperoleh berasal dari perhitungan yang ditunaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
5.000 Rekening Terlibat Judi Online
Beberapa sementara lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto mengungkapkan, sementara ini Satgas Judi Online melalui Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi (PPATK) udah mendata 4.000 sampai 5.000 rekening yang terlibat di dalam kesibukan judi online.
Nantinya, dia menegaskan kalau duit di rekening yang terindikasi terlibat di dalam judi online atau daring bakal dikembalikan kepada negara.
“Berdasarkan putusan pengadilan negeri aset duit yang tersedia di rekening selanjutnya itu bakal kami ambil dan kami serahkan kepada negara,” kata Hadi melansir Antara, Rabu (19/6/2024).
Dia menyatakan, information rekening selanjutnya bakal diserahkan kepada Bareskrim Mabes Polri untuk diselidiki aliran dana berasal dari rekening judi online tersebut.
Setelah itu, Bareskrim bakal membekukan rekening tersebut. Di mana, Bareskrim punya sementara sepanjang 30 hari untuk menginformasikan pembekuan rekening itu.
Jika di dalam 30 hari tidak tersedia masyarakat yang mengakui kepemilikan rekening tersebut, maka Bareskrim menyerahkan duit selanjutnya kepada negara.
Selanjutnya, lanjut Hadi, barulah Bareskrim bakal menelusuri siapa saja pemilik rekening tersebut. “Itu kami lihat, kami telusuri, maka pihak kepolisian bakal dapat memanggil pemilik rekening dan ditunaikan pendalaman dan diproses secara hukum,” tutur Hadi.
Hadi menegaskan perihal selanjutnya bakal jadi langkah konkret pertama yang bakal ditunaikan Satgas Judi Online di dalam kurun sementara satu sampai dua minggu ke depan.