Kemenkes Catat Kenaikan Kasus COVID-19 di Asia

bebascara.space – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan kasus COVID-19 bersama bermacam varian mengalami peningkatan di sejumlah negara, khususnya di kawasan Asia, pada minggu ke-12 tahun 2025.
“COVID-19 menunjukkan peningkatan di sebagian negara di kawasan Asia, yakni Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura,” kata Plt Dirjen Penanggulangan Penyakit, Murti Utami di dalam keterangannya, Selasa (2/6/2025).
“Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1),” sambungnya.
Murti menjelaskan bahwa walaupun penyebaran COVID-19 tetap berjalan di sebagian negara, tingkat transmisi maupun angka kematian tetap relatif rendah.
Sementara itu, di Indonesia, kasus COVID-19 tetap ditemukan tetapi tidak semasif sebelumnya.
“Indonesia memasuki minggu ke-20 pas ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 jadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%), bersama varian dominan yang beredar adalah MB.1.1,” ungkap Murti.
Terus Pantau Perkembangan
Melalui surat edaran Kemenkes Nomor SR.03.01/C/1422/2025, pemerintah menghendaki kepada Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten, dan kota untuk konsisten memantau kondisi penyebaran COVID-19, serta menaikkan kapasitas petugas kesehatan, termasuk petugas laboratorium, di dalam jalankan kontrol spesimen.
Khusus kepada UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, pemerintah menghendaki agar dikerjakan pengawasan pada masyarakat yang baru ulang dari luar negeri. Jika ditemukan adanya gejala masalah pernapasan, agar segera dikerjakan kontrol dan observasi lanjutan.
Jika nantinya dinyatakan suspek penyakit bersama potensi Kejadian Luar Biasa (KLB), harus segera dikerjakan kontrol laboratorium untuk deteksi cepat dan pengambilan spesimen.
Promosikan Kewaspadaan
Sementara itu, tempat tinggal sakit, puskesmas, dan layanan kesehatan lainnya termasuk diminta untuk konsisten mempromosikan kewaspadaan pada COVID-19, termasuk mengedukasi masyarakat tentang tingkah laku hidup bersih dan sehat (PHBS), membersihkan tangan, dan gunakan masker.
Selain itu, faskes termasuk diminta memastikan pelaksanaan deteksi dan respons kasus sesuai kebutuhan serta merawat kesehatan semua tenaga medis dan tenaga kesehatan.