KPK Cegah 3 orang Untuk Keluar Negri

kpk

KPK Cegah 3 orang Untuk Keluar Negri

kpk
KPK Cegah 3 orang Untuk Keluar Negri

bebascara.space – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan surat larangan bepergian ke luar negeri didalam rangka penyelidikan persoalan dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Salah satu orang yang dicegah itu adalah seorang dokter.

Inilah Alasan Para Pemain Pro PG Soft Dan Pragmatic Play Berpindah Haluan, Joker123 Menjadi Pilihan

Kelangkaan Bet 200 Kian Menghantui! Cuma Disini Bet 200 yang Menjadi Incaran Banyak Orang Agar Gampang Menang
5 Trik Ampuh Sukses Bermain Mahjong Ways Terbaru Hari Ini: Bagaimana Tips Jitu Pasti Dapat Scatter Hitam
Rahasia JP Terbongkar: Perhatikan Pola yang Dipakai Oleh Youtuber Untuk Menang di Mahjong Ways Ketika Live
Modal Receh 30rb Aja Jadi 50Jt! Ternyata Ada Caranya. Cheat Terbaru Slot Thailand?
Benarkah Pola Gacor Itu Hanya Mitos? Master Jul Memberikan Video Tutorial di Slot Thailand
Rahasia Yang Selama Ini Disembunyikan Terkuak: Daftar Sekarang di Slot Thailand! Mahjong Ways Disana Bocor di Jam Segini
Master Syifu Memberikan Video Tutorial Berbagai Kombinasi Menang Maxwin di Mahjong Ways Anti Rungkad
Jangan Asal Dalam Memilih Server Slot! Bang Jul Mantan Admin Slot Thailand Memberikan Bocoran Terbaru!
Inilah Pola Mahjong Ways 2 yang Sedang Viral di Tiktok! Slot Server Thailand Paling Gacor?
Tidak Perlu Pola Pola, Ribet ! Daftar Baru Disini Pasti Dikasih Menang Plus Bonus !
Cuma Hari Ini Saja! Bet Kecil 200 Sudah Kembali? Auto Sultan Ini Mah
Slot Roma Vivoslot Pilihan Alternatif Terbaru Jika Gates of Olympus Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Inilah Arti Dari Perkalian yang Turun Pada PG Soft: Siapkan Strategi Agar Bisa x1000
Harga Dollar Amerika Naik Tinggi: Mahjong Ways Slot Thailand RTP Juga Ikut Naik Tinggi!
Masih Percaya Dengan Jam Gacor? Slot Server Kamboja Ini Gacor 24 Jam, Buktikan Disini!
Bagaimana Cara Jitu Memancing Scatter Hitam Turun Terus Menerus Dengan Modal Receh?
Ramalan Zodiak Besok: Daftar Akun Baru Modal Kecil Pasti WD, Rezeki Mengalir Di Mahjong Ways
Bagaimana Cara Mendapatkan Jackpot Maxwin Hanya Dengan Deposit Murah di Gates of Olympus?
Bagaimana Teknik dan Trik Selalu Mendapatkan RTP Tertinggi di Slot Mahjong Ways?

“Selasa 24 Juni 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan surat larangan bepergian ke luar negeri untuk 6 (enam) bulan ke depan terhadap SLN (Dokter), ET (Swasta), dan AM (Swasta),” ucap Jubir KPK Tessa Mahardika Sugiarto didalam keterangannya.

Tessa menyebut, terhadap persoalan pengadaan APD Kemenkes itu, pelaku memakai Dana Siap Pakai terhadap Badan Penanggulangan Bencana Tahun 2020.

Pencegahan itu pun diharapkan dapat mempermudah penyelidikan persoalan yang ditangani oleh penyidik antirasuah manfaat terhadap proses pemanggilan.

KPK yakin para pihak tentang bakal kooperatif mengikuti proses ini,” ucap Tessa.

Sejauh ini, KPK belum merilis siapa pihak yang dijadikan tersangka atau saksi korupsi terhadap saat era Pandemi Covid-19 itu.

“Penyidikan tetap berjalan bersama ditetapkan beberapa pihak sebagai tersangka, namun sebagaimana kebijakan KPK saat ini, kita bakal umumkan identitas para tersangka terhadap saat penahanan,” ucap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri.

Kerugian Negara

Ali menyebut akibat proyek pengadaan APD yang dikorupsi tersebut, pemerintah diduga mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. KPK menyayangkan dugaan korupsi itu yang semestinya digunakan terhadap saat Pandemi Covid-19 sedang marak-maraknya.

“Dugaan kerugian negara saat sejauh ini diduga raih ratusan miliar rupiah dan amat barangkali berkembang,” kata Ali.

“Kami tentu menyayangkan, gelontoran dana besar berasal dari pemerintah untuk dukungan keselamatan dan kesehatan warga negara didalam hadapi pandemi justru disalahgunakan lewat praktik-praktik korupsi seperti ini,” tutur Ali.

KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes

Sebelumnya, KPK memeriksa enam saksi untuk menelusuri aliran uang didalam perkara dugaan korupsi pengadaan APD di Kementerian Kesehatan th. anggaran 2020.

“Para saksi datang dan di konfirmasi pada lain tentang bersama dugaan sebaran dan aliran uang berasal dari para tersangka didalam perkara ini ke berbagai pihak,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat di konfirmasi di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Para saksi tersebut yakni Karyawan PT Rajawali Nusindo Jodi Imam Prasojo, Direktur Utama PT Energy Kita Indonesia Satrio Wibowo, Direktur Utama PT Permana Putra Mandiri Ahmad Taufik.

Kemudian dua karyawan PT Permana Putra Mandiri, Yuni Suharyati dan Susilo, serta pihak swasta bernama Mohammad Kasif. Namun, KPK belum beri tambahan Info lebih lanjut soal siapa penerima aliran uang tersebut beserta besaran uang yang diterima.

Sebelumnya, terhadap 9 November 2023, KPK memberitakan sudah mengawali penyidikan persoalan dugaan korupsi pengadaan APD di Kementerian Kesehatan.

Informasi soal penyidikan itu dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata didalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

“Pengadaan APD apakah sudah tersedia tersangka? Ya, sudah ada. Sprindik (surat perintah penyidikan) terhitung sudah kita tandatangani,” kata Alex saat itu. dilansir berasal dari Antara.

Proyek Pengadaan APD Kemenkes Tahun 2020

Perkara korupsi tersebut diduga berjalan terhadap proyek pengadaan APD di Pusat Krisis Kemenkes Tahun 2020.

Saat memberitakan dimulainya penyidikan itu, Alex belum memberitakan siapa saja pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Nilai proyek pengadaan APD di Kemenkes tersebut raih Rp3,03 triliun untuk 5 juta set APD.

KPK menyayangkan gelontoran dana besar berasal dari pemerintah untuk dukungan keselamatan dan kesehatan masyarakat saat hadapi pandemi COVID-19 justru disalahgunakan lewat praktik-praktik korupsi.

Sejumlah pejabat turut dicek penyidik KPK tentang perkara tersebut pada lain Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana.

KPK menerangkan saksi Budi Sylvana dicek didalam kapasitasnya sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat Krisis Kesehatan di Kementerian Kesehatan th. 2020.

Berita TerUpdate