Rencana Prabowo Evakuasi Sementara 1.000 Warga Gaza

Rencana Prabowo Evakuasi Sementara 1.000 Warga Gaza

Rencana
Rencana Prabowo Evakuasi Sementara 1.000 Warga Gaza

bebascara.space – Pemerintah Indonesia terus memastikan komitmennya untuk mengambil alih peran lebih aktif di dalam penyelesaian konflik Gaza dan krisis yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Berbagai usaha terhitung terus dikerjakan pemerintah Indonesia, terhitung memberi tambahan dukungan kemanusiaan hingga pembangunan infrastruktur.

Indonesia telah terlibat langsung di dalam aksi kemanusiaan. Bantuan medis, logistik, hingga pengiriman relawan menjadi anggota dari kontribusi nyata Indonesia di Gaza. Teranyar, Presiden Prabowo Subianto mengawali perjalanan diplomatik penting ke Timur Tengah pada Rabu, 9 April 2024.

Lawatan diplomatik ini menjadi langkah pemerintah Indonesia di dalam mendukung usaha perdamaian di Palestina. Presiden Prabowo dijadwalkan berjumpa bersama dengan sejumlah pemimpin kawasan peranan mendorong solusi damai yang berkelanjutan. Bahkan, Prabowo secara tegas memperlihatkan Indonesia siap menampung korban konflik Gaza, Palestina untuk sementara.

“Kami terhitung siap terima korban-korban yang luka-luka, dan nanti langsung kirim Menlu untuk diskusi bersama dengan pemerintah Palestina, bersama dengan pihak area tersebut, bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” tutur Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 9 April 2025.

“Mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapapun boleh, pemerintah Palestina dan pihak berkaitan di situ mereka idamkan dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka,” sambungnya.

Menurut Prabowo, diperkirakan untuk gelombang pertama evakuasi korban konflik Gaza akan berjumlah 1.000 orang. Namun begitu, dia mengedepankan terdapatnya syarat bagi pihak Palestina untuk merealisasikan perihal itu.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui perihal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, hingga sembuh kembali, dan pada sementara sembuh dan sehat kembali, kondisi Gaza telah memungkinkan, mereka harus lagi ke area mereka asal,” tegasnya.

Adapun Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan, Indonesia selama ini terus-menerus memberi tambahan dukungan berwujud peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, dan dukungan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. Komitmen selanjutnya terhitung tercermin di dalam sikap tegas Indonesia yang terus mendorong penyelesaian konflik berdasarkan komitmen Solusi Dua Negara (two-state solution) serta penghentian segala bentuk kekerasan.

Sugiono menyatakan, Indonesia siap memainkan peran lebih luas seandainya diminta oleh semua pihak terkait. Salah satu bentuk dukungan konkret yang ditawarkan adalah kesiapan Indonesia untuk terima korban perang dari Gaza, terlebih warga sipil, peranan beroleh pengobatan dan perawatan medis di Indonesia.

“Apabila semua pihak berharap dan menyetujui, Indonesia siap terima korban perang, terlebih warga sipil, untuk pengobatan dan perawatan,” tegas Sugiono, layaknya dikutip dari pengakuan formal Kemlu RI yang diterima Liputan6.com, Kamis (10/4/2025).

Meski demikian, Pemerintah Indonesia bersama dengan tegas menolak segala usaha yang mengarah pada pindahan paksa atau relokasi permanen warga Palestina dari tanah kelahiran mereka. Sugiono menegaskan, pergantian demografi di lokasi Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat diterima.

“Keberadaan mereka di Indonesia berwujud sementara dan mirip sekali tidak bertujuan untuk memindahkan warga Palestina dari Tanah Airnya,” ujarnya.

Adapun untuk merealisasikan konsep ini, Indonesia sementara ini sedang lakukan konsultasi bersama dengan beragam negara, terhitung Pemerintah Palestina. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa semua sistem dikerjakan sekedar demi keperluan rakyat Palestina dan beroleh dukungan luas dari negara-negara di kawasan.

Di tingkat nasional, Kementerian Luar Negeri akan berkoordinasi bersama dengan kementerian dan lembaga berkaitan untuk menyiapkan segi tekhnis pelaksanaan, jadi dari keberangkatan hingga pemulangan para korban. Waktu pelaksanaan program ini sendiri akan ditetapkan sehabis semua konsultasi dan persiapan tekhnis rampung.

Pengamat Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Smith Alhadar menilai bahwa konsep Indonesia yang idamkan menampung pengungsi Gaza ke Indonesia mungkin ditolak publik Indonesia.

Smith Alhadar menyebut, bukan lantaran mereka tak senang mendukung Palestina, tapi sebab mereka tak idamkan bangsanya menjustifikasi ethnic cleansing yang dikerjakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang ditetapkan ICC sebagai penjahat perang, penjahat kemanusiaan, dan pelaku genosida.

“Netanyahu dan Trump masih mengusahakan mencari negara yang bersedia menampung orang-orang usiran Palestina. Dalam konteks inilah Prabowo melihat peluang melunakkan sikap Trump mengenai tarif resiprokal pada Indonesia,” kata Smith Alhadar sementara dihubungi oleh Liputan6.com pada Kamis (10/4/2025).

“Dengan menampung warga Palestina, Prabowo berharap akan tingkatkan bargaining power Indonesia vis a vis AS. Memang tarif resiprokal Trump lumayan memukul Indonesia yang jadi kepayahan menghadapi kasus ekonomi. Kebijakan-kebijakan ekonomi Prabowo yang hanya menciptakan ketidakpercayaan investor domestik dan luar negeri telah lebih pernah melemahkan rupiah, inflasi tinggi, dan PHK besar-besaran,” kata Smith.

Ia menilai, pasti saja Prabowo memperlihatkan terhubung pintu bagi pengungsi Palestina demi keperluan nasional.

“Prabowo memperlihatkan menampung orang Palestina berwujud sementara. Tentu saja ini pengakuan yang menyesatkan. Sejak pengusiran besar-besaran warga Palestina yang di awali pada 1948 belum pernah tersedia yang sukses pulang. Lagi pula, target Israel mengusir warga Palestina adalah melenyapkan mereka. Lawatan Prabowo ke negara-negara Timteng bertujuan berharap restu mereka atas kesiapan RI menampung pengungsi Palestina” ucapnya.

“Karena mengosongkan Gaza dan beberapa Tepi Barat pada sementara Israel terhitung terus menganeksasi lokasi Suriah dan Lebanon akan membuat perubahan keseimbangan di kawasan. Israel bertambah besar dan Palestina hilang,” sambungnya.

Smith menyebut, untuk menyelamatkan ekonomi nasional, Prabowo harus mencari jalan lain. Tidak etis menjadikan warga Palestina yang kelaparan dan teraniaya sebagai komoditas politik.

Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah memaparkan untung dan rugi dari konsep Pemerintah Indonesia yang idamkan menampung pengungsi Gaza ke RI.

“Untung, sebab inspirasi dasarnya dari Indonesia. Untung sebab dapat menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya solidaritas sosial dan kekerabatan antar bangsa,” kata Teuku Rezasyah kepada Liputan6.com, Kamis (10/4/2025).

“Ruginya, sebab terkesan Indonesia menari mengikuti irama Israel dan Amerika Serikat yang terkesan terlepas tangan dari kebiadaban yang telah mereka praktikkan sejak th. 1948,” sambungnya

Menurut Teuku Rezasyah, inspirasi Presiden Prabowo Subianto ini sangat istimewa dan tak pernah terbayangkan oleh masyarakat di kawasan Timur Tengah.

“Karena mereka khawatir, pihak Israel akan menuduh lokasi masyarakat Palestina selanjutnya sebagai basis terorisme, agar harus dihancurkan,” kata dia.

“Risikonya adalah negara yang menampung selanjutnya berpotensi berhadapan secara militer bersama dengan Israel. Hendaknya inspirasi Presiden Prabowo selanjutnya adalah murni dari Indonesia dan tidak merupakan dukungan tersamar atas prakarsa Amerika Serikat dan Israel untuk mengeluarkan masyarakat Palestina dari tanah kelahirannya,” lanjutnya.

Teuku menambahkan, inspirasi Presiden Prabowo terhitung dapat saja ditafsirkan oleh beragam kalangan sebagai niat baik, tapi tak mengetahui Konvensi Montevideo th. 1933, mengenai syarat pendirian negara. Pemindahan masyarakat Palestina selanjutnya berpotensi mengurangi populasi masyarakat Palestina.

Saat ditanya apa motivasi strategis atau nilai kemanusiaan yang dapat diamati dan mendasari ketetapan ini, Teuku Rezasyah menilai ini adalah langkah Prabowo di dalam memecah kebuntuan krisis Palestina-Israel yang tidak kunjung selesai, di sedang masyarakat Timur Tengah yang tak berani mendukung Palestina secara terbuka.

“Menjawab harapan KTT Istimewa Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam bulan November th. 2023, yang berharap kesediaan Indonesia dan tujuh negara lainnya, untuk mengusahakan perdamaian di Gaza dan lokasi sekitarnya,” kata dia.

“Ini terhitung memperlihatkan RI sebagai negara yang taat amanah konstitusi, peranan terus mengusahakan perdamaian dunia. Sebagai praktik Sila II dari Pancasila di tingkat dunia,” sambungnya.

Teuku Rezasyah terhitung menyarankan agar presiden RI mengakibatkan Keputusan Presiden, agar basic hukum dan semua pertimbangannya dapat dipahami masyarakat Indonesia bersama dengan mudah.

“Hendaknya inspirasi ini dikonsultasikan bersama dengan DPR, sebab inspirasi ini akan berdampak pada keuangan negara yang sedang terbatas dan status hukum mereka sementara menetap di dalam sementara yang terbatas. Hendaknya dikonsultasikan bersama dengan kementerian atau lembaga di di dalam negeri, sebab penempatan 1.000 masyarakat Palestina ini akan berdampak secara ekonomi dan sosial budaya, di lokasi penerimaan,” ujar Teuku menandasi.

Berita TerUpdate