Polri Usut Asal-Usul Gelondongan Kayu Terseret Arus Banjir

bebascara.space – Video viral yang memperlihatkan gelondongan kayu ikut terseret arus banjir bandang di Sumatera memunculkan dugaan publik perihal adanya kesibukan pembalakan liar atau illegal logging. Bareskrim Polri pun menjawab dengan dimulainya penyelidikan awal.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen M Irhamni mengatakan tim sedang menyatukan info untuk memutuskan asal-usul dari gelondongan kayu tersebut.
“Sedang penyelidikan. Belum mengetahui asalnya,” kata dia didalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).
Penyelidikan pun di mulai untuk wilayah Sumatra Utara (Sumut) maupun Sumatra Barat (Sumbar). Pasalnya, dua tempat berikut memanglah terdampak bencana banjir yang besar.
“Iya (Sumut dan Sumbar),” ucap dia.
Sebelumnya, Menteri didalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian bersuara soal viral kayu gelondongan yang terseret arus banjir di Sumatera Utara (Sumut). Video gelondongan kayu itu viral di fasilitas sosial dan membawa dampak dugaan praktek illegal logging yang dituding sebagai penyebab banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah.
“Soal kayu gelondongan, aku jujur aja belum sadar jawabannya. ada yang berkembang bahwa itu katanya illegal logging, hadir juga yang itu katanya kayu yang sudah lapuk, saya belum dapat menjawab,” kata Tito didalam konferensi pers di Kantor Kementerian di dalam Negeri, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Minta Aparat Investigasi
Agar seluruhnya terang dan tidak mengundang spekulasi, Tito memastikan pentingnya investigasi oleh aparat penegak hukum. Dia pun pilih menghindar diri untuk tidak banyak berkomentar sebelum saat hasil penyelidikan formal keluar.
“Saya nggak bisa menjawab suatu hal yang aku sendiri belum menonton memperoleh information resmi dan itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum yang datang di sana,” dia menandasi.
Sebagai info tempat sosial diwarnai video viral kayu gelondongan besar hanyut terseret banjir di Sumatera. Kementerian Kehutanan angkat bicara.
Rekaman video yang diunggah di fasilitas sosial dianggap berasal berasal dari Tapanuli Selatan dan Tapanuli tengah di Sumatera Utara menunjukkan kayu-kayu gelondongan yang turut terbawa banjir.
Sejumlah warganet mengaitkan kayu-kayu tersebut dengan fenomena deforestasi di wilayah Sumatera yang terdampak banjir dan longsor didalam sebagian sementara terakhir.
Dugaan Sementara
Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut Dwi Januanto Nugroho memberikan penjelasan perihal asal muasal kayu selanjutnya
Dugaan sementara kayu-kayu itu bekas tebangan yang sudah lapuk dan kemudian terseret banjir. pengecekan secara menyeluruh masih memerlukan dikerjakan oleh tim Gakkum Kemenhut mengingat perihal banjir tetap berlangsung hingga disaat ini.
Dia menyebut kayu itu mungkin besar berasal berasal dari Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) yang berada di areal pemanfaatan lain (APL).
