Bio Farma Minta Suntikan Modal 86 Miliar

Bio Farma Minta Suntikan Modal 86 Miliar

Bio Farma
Bio Farma Minta Suntikan Modal 86 Miliar

bebascara.space – Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya meminta Komisi XI DPR RI terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) yang merupakan inbreng Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp 68 miliar bisa disetujui.

“Dengan memperhitungkan untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan di sektor kebugaran nasional, usulan PMN dari BMN senilai Rp 68 miliar pada PT Bio Farma mohon bisa disetujui,” kata Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (2/7/2024).

Shadiq mengatakan, dengan terdapatnya pandemi covid-19 pihaknya memahami bahwa industri farmasi di Indonesia punyai ketergantungan yang amat tinggi pada impor. Oleh karena itu, PT Bio Farma mengajukan usulan menambahkan PMN dari BMN untuk menolong ketahan kebugaran nasional mesti diupayakan secara nyata.

Lebih lanjut, Shadiq pun menyebutkan kecuali usulan PMN senilai Rp 68 miliar disetujui, maka dapat dimanfaatkan untuk usaha yang lebih produktif.

“Bahwa penggunaan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif karena saat ini posisinya adalah mangkrak atau tidak terurus,” ujarnya.

Kemudian PMN itu dapat digunakan untuk percepatan kemandirian industri farmasi nasional dengan kurangi impor. Percepatan memproduksi vaksin baru sebagai upaya kemandirian nasional dan world untuk pencegahan penyakit layaknya Rotavirus dan Rubella.

“Pak, bahwa Rotavirus itu adalah satu-satunya vaksin yang kita memproduksi dengan serrtifikasi halal, sehingga bisa kita memakai untuk dalam negeri dan ekspor,” ujarnya.

Selain itu, BMN tersebut dapat digunakan untuk percepatan pengembangan product bioteknologi baru untuk terapi kebugaran layaknya stem cell.

Lalu untuk penggunaan pada aset eks flu burung berwujud gedung dan peralatan yang udah didirkan di lahan punya PT Bio Farma (Persero). Terkahir, dapat digunakan untuk pengalihan product impor jadi product dalam negeri yang bisa menghemat devisa.77

Selamatkan Indofarma Dkk, Erick Thohir Bentuk Tim Khusus

sebelumnya, Kinerja BUMN klaster farmasi sedang jadi sorotan, juga terdapatnya dugaan kecurangan atau fraud dalam PT Indofarma Tbk (INAF). Guna menangani hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir membentuk tim spesifik untuk menyehatkan BUMN Farmasi.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya menyebutkan tersedia 2 persoalan di perusahaan dalam ekosisitemnya. Yakni, kasus finansial dan operasional, utamanya di Indofarma dan Kimia Farma.

Dalam rangka percepatan terkait dengan fiannsial dan operasional Bio Farma Group, Kementerian BUMN selaku pemegang saham udah membentuk tim task force spesifik yang diketuai segera oleh Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN,” ujar Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Kamis (20/6/2024).

“Pembentukan task force ini sejak bulan Oktober 2023 dan ini masih berlanjut,” sambungnya.

Dia menjelaskan, satuan tugas (satgas) spesifik ini dibagi jadi dua bagian. Pertama, restrukturisasi keuangan dalam rangka perbaikan finansial. Ini termasuk restrukturisasi kredit jangka pendek dan jangka panjang.

“Tahap pertama restrukturisasi keuangan lebih difokuskan kepada PT Kimia Farma dan anak usahanya,” kata Shadiq.

Pada anggota ini, pihaknya ikut laksanakan reconditioning atau penataan suasana kredit layaknya penataan suku bunga dan sebagainya. Lalu rescheduling atau penjadwalan lagi jatuh tempo angsuran.

Reorientasi Bisnis

Kedua, Holding BUMN Farmasi dapat laksanakan reorientasi usaha dalam rangka pembenahan jalur operasional (streamlining operation) di beraneka lini bisnis. Ini termasuk pada laksanakan perbaikan dari faktor usaha untuk bisa menangani operational performance.

Diantaranya, Penataan dan pengembangan produk; laksanakan streamlining product dan treatment kepada produk-produk yang overlapping di Bio Farma Group.

Penataan Fasilitas Produksi dan Integrated Supply Chain; laksanakan identifikasi dan eksekusi penataan sarana memproduksi Kimia Farma Group dan Penambahan sarana baru PT Bio Farma.

Penyertaan Modal Negara; meningkatkan pengembangan kapabilitas dan kapasitas healthcare di Bio Farma Group dengan mengembangkan ekosistem digital healthcare, mengembangkan vaksin mRNA dam Viral Vector dan membangun sarana BBO, Alkes dan Herbal.

Berita TerUpdate