Jaguar Kurus di Ragunan Bikin Heboh Warganet

Jaguar Kurus di Ragunan Bikin Heboh Warganet

Jaguar
Jaguar Kurus di Ragunan Bikin Heboh Warganet

bebascara.space – Ramai video yang diunggah di tempat sosial Tiktok, tunjukkan seekor jaguar (Panthera onca) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan keluar kurus dan lemas.

Video bersama dengan durasi 32 detik itu kemudian menjadi penuturan warganet, bahkan sehabis enam hari sejak diunggah pemilik akun. Dalam video itu, jaguar selanjutnya sebetulnya keluar tergopoh-gopoh kala tengah berjalan.

“Ko kasian si. Kurus banget. Kaya sempoyongan gitu,” tulis info dalam video tersebut, dikutip, Kamis (24/7/2025).

Video itu pun ditanggapi begitu banyak ragam komentar berasal dari warganet, tersedia yang terasa iba bersama dengan keadaan satwa tersebut. Per Kamis ini, unggahan video udah memperoleh 6.109 komentar dan 51,9 ribu account yang menyukai video tersebut.

Usai ramai menjadi penuturan di tempat sosial, manajemen Taman Margasatwa Ragunan pun beri tambahan penjelasan.

Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang menjelaskan sebetulnya benar jaguar yang viral selanjutnya merupakan keliru satu satwa punya Taman Margasatwa Ragunan. Jaguar itu bernama ‘Jalu’ yang udah tak muda ulang dengan sebutan lain lanjut usia.

“Video selanjutnya mengakibatkan perhatian warganet. Sayangnya, tidak sedikit yang segera menyita analisis tanpa mengetahui konteks sebenarnya,” kata Wahyudi dalam info tertulis, dikutip Kamis (24/7/2025).

Perawatan Intensif

Wahyudi menyampaikan, Jalu menjadi bagian berasal dari keluarga besar Taman Margasatwa Ragunan sejak 2007 kala usianya 4 tahun. Saat ini, Jalu udah berusia 22 tahun, umur yang luar biasa bagi seekor jaguar yang di alam liar kebanyakan cuma dapat bertahan hingga umur 12-15 tahun.

Wahyudi menyebut, di bawah pengawasan dan perawatan intensif penangkaran atau lembaga konservasi, jaguar umumnya dapat hidup hingga umur 20 th. dan Jalu udah melampaui itu.

“Ini adalah pencapaian yang tunjukkan bahwa perawatan satwa di Taman Margasatwa Ragunan dilaksanakan secara serius, konsisten, dan berbasis kesejahteraan satwa (animal welfare),” mengetahui Wahyudi.

Wahyudi menyampaikan, layaknya manusia, satwa lanjut umur pun mengalami perubahan, layaknya gerak yang melambat, stamina yang berkurang, atau postur tubuh yang nampak lebih ringan. Namun, bersama dengan keadaan itu tak berarti satwa dapat disebut sakit atau terabaikan.

“Justru kami menegaskan bahwa satwa-satwa senior layaknya Jalu selalu mendapat haknya untuk beraktivitas; berjalan, berjemur, berenang, hingga memanjat, sebagai bentuk stimulasi fisik dan mental yang penting bagi kualitas hidup mereka,” terang Wahyudi.

Penempatan Satwa

Menurut Wahyudi, penempatan satwa di kandang peragaan pun tak dilaksanakan tanpa pertimbangan. Sebagai lembaga konservasi, Taman Margasatwa Ragunan yakin bahwa semua satwa, baik yang muda maupun yang udah lanjut usia, berhak untuk selalu terlihat, dikenali, dan dihargai keberadaannya.

Ia mencontohkan, unggahan Instagram Taman Margasatwa Ragunan terhadap 26 Juni 2023. Saat itu, Ragunan tunjukkan bagaimana sistem pemotongan kuku Jalu dilaksanakan sebagai bagian berasal dari perawatan berkala. Selain itu, Jalu terhitung terima pemeriksaan kesehatan menyeluruh (Medical Check-Up), enrichment untuk merangsang prilaku alaminya, dan asupan makanan bergizi yang cocok kebutuhannya.

Melalui unggahan semacam itu, pihak Taman Margasatwa Ragunan berharap penduduk memperoleh edukasi yang lebih utuh tentang satwa liar dan langkah merawatnya.

Ucapkan Terima Kasih

“Tidak semua yang nampak kurus berarti sakit. Tidak semua yang nampak pelan berarti lemah. Mari kami studi menyaksikan lebih dalam sebelum saat sebabkan penilaian,” ucap Wahyudi.

Meski begitu, Wahyudi mengucapkan terima kasih atas kepedulian penduduk terhadap satwa di Ragunan. Wahyudi menyatakan, pihaknya terbuka untuk berdialog dan konsisten berbenah.

“Tapi satu perihal yang pasti: kami berdiri di sini demi satwa, sejak mereka muda hingga tua,” ujarnya.

Berita TerUpdate