Keluarga Minta Mabes Polri Turun Tangan Selidiki Ulang Kematian Arya Daru

bebascara.space – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons permintaan keluarga Arya Daru Pangayunan sehingga Mabes Polri mencuri alih dan menyidik kembali masalah tersebut Arya Daru pada mulanya ditemukan meninggal dunia di kamar kos-nya bersama kepala terlilit lakban kuning.
Sigit menuturkan Korps Bhayangkara terima masukan dari manapun di dalam mengungkap persoalan tersebut.
“Prinsipnya Polri terbuka untuk menerima masukan berasal dari manapun,” kata Kapolri didalam keterangannya, Rabu (27/8).
Bahkan, katanya, Mabes Polri terhitung melibatkan pihak eksternal untuk memberikan pendampingan perkara selanjutnya agar penanganan kasus kematian Arya Daru profesional.
“Termasuk melibatkan Mabes Polri dan termasuk pihak eksternal untuk turut perlihatkan pendampingan supaya peristiwa yang berlangsung sungguh-sungguh dapat terang benderang, terungkap dan bisa dipertanggungjawabkan secara scientific dan tidak terbantahkan ke keluarga korban dan publik,” tegasnya.
Keluarga Arya Daru Minta persoalan diambil Alih Mabes Polri
Keluarga Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di didalam kamar kosnya, menghendaki polisi meneruskan pengungkapan misteri kematian diplomat yang bekerja di Kemlu RI itu. Keluarga Daru termasuk berharap agar penanganan persoalan kematian Almarhum dapat diambil alih oleh Mabes Polri.
Penasehat hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo menyebut penyidik berasal dari kepolisian untuk memeriksa ulang keterangan sejumlah orang yang bersua Daru sebelum saat ditemukan meninggal di kamar kosnya.
Nicholay menyebutkan penyidik wajib memeriksa lagi sosok perempuan berinisial V dan pria berinisial D yang ditemui Daru di Grand Indonesia sesaat sebelum akan kematian. Nicholay mengungkap usai bersua bersama V dan D, Daru dianggap merasa panik.
“Ada dua yang kudu di check kembali yakni berinisial V dan D. Sejauh mana pendalaman penyidik kepada sosok perempuan berinisial V dan pria berinisial D. Apa yang menimbulkan almarhum Daru panik usai bersua bersama dengan keduanya di Grand Indonesia,” ujar Nicholay di Yogyakarta, Sabtu (23/8).
“Ini membutuhkan didalami oleh penyidik, sejauh mana peran dari kedua oknum itu. info apa yang diberikan pada almarhum supaya almarhum tampak layaknya orang panik. Ini butuh diungkapkan,” imbuh Nicholay.
Keluarga Minta 2 Orang Inisial V dan W terhitung Diperiksa
Selain menghendaki memeriksa wanita berinisial V dan pria berinisial D, Nicholay termasuk menghendaki polisi memeriksa kembali keterangan dari sopir taksi yang mengantarkan Daru berasal dari Grand Indonesia ke kantor Kemlu dan sopir taksi yang mengantarkan Daru berasal dari kantor Kemlu hingga ke kosnya.
Nicholay termasuk memberi saran agar polisi memeriksa ulang keterangan dari penjaga kos sarana Daru tinggal. Nicholay berpendapat pengecekan kembali antara sejumlah saksi-saksi ini bisa menemukan fakta-fakta dan mengungkap sejumlah kejanggalan berasal dari misteri kematian Daru.
“Sopir yang mengantar almarhum dari GI ke Kemlu itu terhitung perlu didalami. Sopir yang mengantar dari Kemlu ke media kos terhitung memerlukan didalami. kemudian penjaga kos memerlukan didalami secara intensif,” tegas Nicholay.