Makna di Balik Pembekalan Kabinet Merah Putih
bebascara.space, Makna – Anggota Kabinet Merah Putih digembleng oleh Presiden Prabowo Subianto di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah terhadap Kamis (24/10/2024) sampai Minggu (27/10/2024).
Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menteri, wakil menteri, kepala badan, staf khusus, sampai penasihat presiden perlu ikuti retret ini.
Lembah di kawasan Gunung Tidar ini dikenal sebagai tempat Akademi Militer atau Akmil yang melahirkan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.
Lembah Tidar berada di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, tidak benar satu bukit yang berada di sedang Kota Magelang.
Hari pertama merintis retret, para bagian Kabinet Merah Putih dibangunkan sejak pukul 04.00 WIB di tenda tiap-tiap untuk ikuti latihan baris-berbaris. Mereka pun kaget gara-gara Prabowo rupanya telah lebih dulu berada di lapangan.
“Presiden Prabowo memberikan semisal teladan sebagai pemimpin yang disiplin,” tutur Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, Kamis, (24/10/2024).
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr Emrus Sihombing mengungkap target utama Prabowo mempunyai menteri-menterinya untuk digembleng di Lembah Tidar adalah untuk membentuk pembawaan ‘tentara’. Di mana mereka perlu siap hadapi tantangan, telaten dan taat aturan.
“Ketika Prabowo mempunyai menterinya, menunjukkan agar menterinya disiplin, taat aturan, follow the leader, punyai kepemimpinan yang baik. Jadi jika para menteri memahami itu, berarti disaat jadi menteri mereka perlu follow the leader, taat ketetapan dan disiplin. Sangat bagus diadopsi konsistensi militer ke para menterinya,” kata Emrus kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat, (25/10/2024).
Dengan punyai pembawaan ‘tentara’ itu, para menterinya perlu mentaati ketetapan dan undang-undang yang berlaku. Misalnya, tidak boleh korupsi. Hal ini juga yang ditekankan Prabowo dalam pidato pertamanya sebagai presiden.
“Sekalipun tidak ketahuan tetapi tidak boleh melanggar aturan. Di Akmil begitu kan. Itulah yang diinginkan Prabowo. Jadi ini bukan militerisasi. Bedakan pada militerisasi dan telaten militer,” ujarnya.
Selain telaten dan taat aturan, latihan ‘militer’ ini juga untuk menumbuhkan kekompakan. Kekompakan ini diperlukan dalam menggerakkan tugas-tugas di kementerian.
“Kalau di militer disaat mereka perang perlu kompak. Sesama mereka tolong menolong. Mengadopsi perilaku militer ini maka kabinet mendatang perlu kompak. Jangan mengambil alih kebijakan yang bertentangan dan tumpang tindih bersama dengan kementerian lain,” tandasnya.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan menilai retret yang ditunaikan oleh Presiden Prabowo di Lembah Tidar, menginginkan sejumlah menteri, wakil menteri dan kepala badan fokus dalam terima materi yang dapat disampaikan untuk menyamakan frekuensi dalam menggerakkan pemerintahan Prabowo-Gibran sepanjang lima th. ke depan.
“Dengan memakai metode materi ala militer Presiden Prabowo, saya memandang secara komunikasi politik menginginkan semua pembantu presiden dapat taat struktur, taat asas dan patuh terhadap program kerja yang jadi prioritas Presiden Prabowo sepanjang 5 th. ke depan,” ujar Hasyibulloh kepada Liputan6.com.
Penggemblengan secara fisik ini, kata dia, sanggup menumbuhkan kekompakan sesama menteri, wakil menteri dan kepala badan gara-gara bersama dengan latihan fisik secara tidak segera menuntut pada satu dan lainnya untuk saling membantu dan menumbuhkan kekompakan serta gotong royong untuk selesaikan permasalahan bersama.
“Selain itu juga sanggup mengakses kedekatan emosional secara intra personal antar menteri, wakil menteri dan kepala badan dipemerintahan Prabowo-Gibran,” tandasnya.
Untuk Membangun Tim Super
Saat memberikan pengantar terhadap Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2024), Prabowo mengungkap target utama menggembleng menteri-menterinya di Lembah Tidar, Magelang adalah untuk menumbuhkan kekompakan dan kerjasama tim. Dengan demikian, tim sanggup bekerja serupa untuk capai target-target yang dicanangkan.
“Saya mengajak saudara-saudara ke Magelang menambah pembekalan dan melakukan koordinasi di Akademi Militer,” katanya.
“Kemudian, kita dapat adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah, kawasan Akademi Militer,” kata Prabowo Subianto selagi memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Presiden Prabowo menyatakan Magelang merupakan sentra perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Sehingga, diharapkan sanggup menumbuhkan keberanian dan menambah rasa cinta tanah air dari para menteri dan wakil menteri.
“Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah jadi ratusan th. dikenal sebagai darah perjuangannya Pangeran Diponegoro di pada 5 gunung itu. Saya kira cukup mempunyai suatu aura kebiasaan keberanian, kebiasaan heroisme, kebiasaan cinta tanah air,” ujar Prabowo.
Prabowo sangat percaya pembekalan di Akmil Magelang ini dapat mempunyai banyak fungsi untuk kabinet dan pemerintahannya sepanjang lima th. ke depan.
“Karena memang lahirnya republik kita memang proklamasi di Jakarta, tetapi ujian proklamasi berada di daerah-daerah di mana pejuang-pejuang kita melakukan perebutan kemerdekaan secara fisik,” tutur Prabowo Subianto.
Sementara Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menyatakan para menteri dapat memperoleh materi bernegara dan pemerintahan, juga materi mutlak soal pencegahan korupsi.
“Dalam aktivitas retreat Kabinet Merah Putih di Magelang ini, para menteri, wakil menteri, kepala badan, utusan khusus dan staf khusus presiden memperoleh gemblengan bersifat materi mengenai bernegara dan pemerintahan, juga materi mutlak soal pencegahan korupsi,” kata Hasan kepada wartawan.
Selain itu, kata dia, retreat ini merupakan momentum para menteri saling mengenal dan mengakrabkan diri. Hal ini cocok keinginan Presiden Prabowo Subianto agar semua bagian kabinet bersatu dan kompak.
“Selain memperoleh beragam materi mengenai pemerintahan, para peserta retreat juga punyai selagi untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri,” ujar Hasan.
“Sebab Presiden Prabowo dalam arahannya menghendaki semua bagian kabinet bersatu, membangun sebuah super team keseluruhan football yang siap menggerakkan pemerintahan,” sambungnya.
Arahan Prabowo ke Para Anggota Kabinet Merah Putih
Saat retret, Prabowo Subianto memberikan sejumlah panduan kepada bagian Kabinet Merah Putih. Mulai dari, persatuan di kabinet, swasembada pangan, sampai swasembada energi.
“Bersatu. Swasembada pangan dan energi at all cost,” kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.
Prabowo sendiri menyatukan para jajaran kabinetnya di ruang terbuka hijau. Selain itu, Prabowo menghendaki agar hilirisasi dilanjutkan serta jangan rela didikte kepentingan asing.
“Lanjutkan hilirisasi, swasembada pangan, swasembasa energi, jangan rela didikte oleh kepentingan asing,” memahami Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya membeberkan panduan Prabowo.
Prabowo juga menghendaki kepada menterinya agar tak setia kepadanya. Prabowo menghendaki para jajaran kabinetnya untuk setia kepada bangsa dan negara.
“Kesetiaan terlalu minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” tegas Prabowo.
Dia menyatakan bahwa acara retreat ini merupakan ‘the military way’. Prabowo mengemukakan hal ini ditiru banyak perusahaan untuk membangun kedispilinan.
“Saya tidak punya niat memicu anda militeristik, salah, bukan itu. The military way ditiru oleh banyak pemerintah khususnya perusahaan-perusahaan. The military way inti dari semua perusahaan adalah disiplin,” jelasnya.
Dalam pengarahan itu, Prabowo mengemukakan sejumlah hal penting. Dia menghendaki kementerian/lembaga fokus dan prinsip bekerja mengentaskan kemiskinan, makan bergizi gratis, pemberantasan korupsi, swasembada pangan sampai swasembada energi.
“Saya di sini mengangkat sumpah untuk menjaga bangsa dan negara, setia kepada bangsa dan negara kita semua,” tutur Prabowo.
Lembah Tidar: Simbol Ketangguhan, Disiplin, dan Pengabdian
Lembah Tidar adalah kawasan yang terletak di kaki Gunung Tidar, sebuah bukit kecil yang punyai tinggi 503 mdpl dan berada di sedang Kota Magelang, Jawa Tengah.
Lembah ini kerap jadi wilayah pelatihan Akademi Militer (Akmil), instansi pendidikan tinggi yang melatih calon perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Selain itu, Lembah Tidar juga dianggap punyai nilai histori dan religi, bahkan disebut sebagai “Paku Tanah Jawa”.
Gunung Tidar sendiri kerap dijuliki sebagai “pusatnya Tanah Jawa” gara-gara letaknya yang dianggap berada di sedang Pulau Jawa.
Pada jaman kini, Lembah Tidar dikenal luas sebagai markas Akademi Militer (Akmil). Akademi ini pertama kali didirikan terhadap th. 1945, tidak lama sehabis Indonesia merdeka, dan telah jadi institusi utama yang mendidik dan melatih para calon perwira TNI Angkatan Darat.
Lembah Tidar jadi lambang dari ketangguhan, disiplin, dan pengabdian para calon perwira yang ditempa bersama dengan beragam pendidikan fisik, mental, dan intelektual.
Akmil di Lembah Tidar dikenal sebagai tempat di mana para taruna dan taruni belajar tidak cuma mengenai ilmu militer, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan, moralitas, dan dedikasi terhadap bangsa dan negara.
Lokasi yang terpencil dan kondisi alam yang membantu menjadikan Lembah Tidar tempat yang ideal untuk pendidikan militer, di mana para peserta didik sanggup fokus terhadap pembentukan pembawaan dan kekuatan taktis. Para taruna yang menempuh pendidikan di Lembah Tidar hadapi kehidupan yang penuh bersama dengan tantangan fisik dan mental.
Pelatihan di Akademi Militer terlalu ketat dan melibatkan beragam aktivitas yang memacu ketahanan fisik, seperti latihan perang, siasat militer, serta aktivitas penguatan fisik lainnya.
Selain itu, pendidikan di Akmil juga mencakup pengajaran akademis seperti ilmu sosial, teknologi, dan bahasa, untuk meyakinkan bahwa lulusan Akmil punyai kecerdasan yang sesuai pada ilmu militer dan ilmu ilmu umum.
Dalam beberapa upacara tradisional, Lembah Tidar kerap digunakan sebagai wilayah untuk beragam acara penting, seperti pelantikan taruna baru dan upacara pelepasan perwira yang telah lulus dari Akademi Militer.
Acara-acara ini kerap kali dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, juga para petinggi TNI dan pemerintah, serta diwarnai bersama dengan prosesi militer yang khidmat.