Prabowo Singgung Kemerdekaan Palestina
bebascara.space – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdana, usai formal dilantik jadi presiden, di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Hampir 30 menit Prabowo menyampaikan pidato, namun tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur tak disunggungnya. Padahal, Prabowo pernah berjanji bahwa bakal melanjutkan mega proyek yang jadi peninggalan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo hanya menekankan, bahwa rakyat Indonesia tidak boleh menderita, rakyat Indonesia tidak boleh ditindas, hingga tak boleh kelaparan.
“Saudara-saudara sekalian, kami harus menyadari selamanya menyadari selamanya bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka,” kata Prabowo.
“Rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan bebas, dari kebodohan, bebas dari penindasan, bebas dari penderitaan,” sambungnya.
Selain itu, Prabowo terhitung menegaskan, bahwa pemimpin harus bekerja untuk rakyat. Bukan untuk kerabat atau diri sendiri.
“Kita harus selamanya ingat setiap pemimpin di dalam setiap tingkatan harus selamanya ingat pekerjaan kami harus untuk rakyat. Bukan, bukan, bukan kami bekerja untuk diri kami sendiri, bukan kami bekerja untuk kerabat kita, bukan kami bekerja untuk pemimpin-pemimpin kami pemimpin yang harus bekerja untuk rakyat,” tegas Prabowo.
Prabowo Subianto pada pidato pertamanya sebagai presiden Republik Indonesia menyinggung isu Palestina.
Ia memastikan bahwa Indonesia bakal konsisten menopang kemerdekaan negara tersebut.
“Kita mendambakan menganut filosofi kuno. Seribu kawan sangat sedikit, satu lawan sangat banyak. Kita mendambakan jadi sahabat seluruh negara,” kata Prabowo Subianto pada Minggu (20/10/2024) di Gedung Nusantara, kompleks parlemen (MPR/DPR/DPD RI), Senayan, Jakarta.
“Tapi, kami memiliki prinsip. Yaitu prinsip kami anti penjajahan. Karena kami pernah mengalami penjajahan. Kita anti penindasan, dikarenakan kami pernah ditindas.
“Kita harus solider, membela rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kami menopang kemerdekaan rakyat Palestina.”
Prabowo terhitung menyebut bahwa Presiden ke-7 RI Jokowi udah mengirim banyak perlindungan ke Gaza dan Rafah.
“Kini, kami siap mengirim perlindungan yang lebih banyak. Kita siap melaksanakan evakuasi bagi mereka yang terluka, anak-anak yang trauma dan para korban.”
Masih Banyak Rakyat Miskin
Kemudian, Prabowo menyinggung bahwa rakyat belum nikmati hasil kemerdakaan. Sebab, tetap banyak rakyat yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Terlalu banyak anak-anak kami yang berangkat sekolah tidak makan pagi, sangat banyak anak-anak kami yang tidak memiliki baju untuk berangkat sekolah saudara-saudara sekalian, kami sebagai pemimpin politik jangan kami sangat senang menyaksikan angka-angka statistik yang mengakibatkan kami sangat cepat gembira, sangat cepat puas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo pun berjanji ke depan di bawah kepemimpinannya bakal mengakibatkan lumbung pangan dunia.
“Kita harus dapat produksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya udah mempelajari bersama ahli yg menopang saya, aku percaya paling lambat empat hingga lima th. kami bakal swasembada pangan, lebih-lebih kami siap jadi lumbung pangan dunia,” imbuh dia.
Dalam pidato pertamanya ini, Prabowo tidak menyampaikan tentang prinsip pemerintahannya ke depan untuk konsisten melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi
Presiden Prabowo Subianto mengucapkan menerima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin atas kepemimpinan mereka selama jaman jabatan 2019-2024.
Hal ini disampaikannya saat mengimbuhkan pidato perdana usai dilantik sebagai presiden RI periode 2024-2029 di Gedung DPR/MPR, pada Minggu (20/10/2024). “Terima kasih atas kepemimpinan bapak. Bapak udah menahkodai bangsa ini lewat krisis-krisis yang sungguh sangat berat,” ujar Prabowo.
Prabowo mengingatkan publik bakal tantangan besar yang dihadapi bangsa di bawah kepemimpinan Jokowi, lebih-lebih saat hadapi pandemi Covid-19.
Prabowo bercerita bagaimana Jokowi hadapi tekanan dari berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri, yang mendesak diberlakukannya lockdown selama pandemi. Namun, Jokowi menolak demi mengayalkan nasib rakyat kecil yang menggantungkan hidup pada penghasilan harian.
“Ingat saat Covid-19. Kita lebih-lebih muncul rumah saja takut. Saya saksi, aku menterinya beliau seluruh pihak di dalam dan luar negeri, telfon konsisten minta lockdown-lockdown namun beliau menolak,” ucapnya
“Beliau berfikir kalau kami lockdown bagaimana wong cilik, bagaimana warung tegal, bagaimana ojol, bagaimana rakyat2 yang makannya dari upah-upah harian. Jangan lupa kami bersama prestasi pemimpin-pemimpin kita. Terima kasih pak Jokowi, Terima Kasih Profesor Ma’ruf Amin.” sambungnya.