Prabowo Lantik Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK
bebascara.space – Presiden Prabowo Subianto dapat melantik pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029, Senin (16/12/2024). Pelantikan dapat dilangsungkan di Istana Negara Jakarta.
“Saya sanggup Info layaknya itu untuk persiapan hari ini,” kata Ketua KPK terpilih periode 2024-2029, Setyo Budiyanto, selagi dilakukan konfirmasi Liputan6.com, Senin (16/12/2024).
Hal selanjutnya terhitung dibenarkan oleh salah satu pimpinan KPK terpilih, Johanis Tanak. Berdasarkan Info yang dihimpun, pelantikan dapat dilakukan pukul 13.30 WIB.
“Benar (pelantikan pimpinan KPK dan Dewas KPK hari ini),” ucap Johanis Tanak.
Sebelumnya, rapat pleno dan voting Komisi III DPR perihal penentuan dan penetapan calon pimpinan (capim) dan calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuahkan nama Setyo Budiyanto jadi ketua KPK terpilih periode 2024-2029.
Setyo capai suara 46 suara, selagi empat pimpinan KPK lainnya adalah Fitroh Rohcahyanto bersama dengan 48 suara, Ibnu Basuki Widodo 33 suara, Johanis Tanak 48 suara, Agus Joko Pramono 39 suara. Sementara voting perihal posisi ketua yaitu Setyo 45 suara, Fitroh 1 suara, Johanis 2 suara.
Sedangkan kelima Anggota Dewas KPK yang dipilih adalah Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Gusrizal, Sumpeno dan Wisnu Baroto.
Diketahui, para calon pimpinan dan Dewas KPK telah mengikuti urutan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR sejak 18 hingga 21 November 2024.
Misi Ketua KPK Terpilih Setyo Budiyanto Kejar Semua Buronan, Termasuk Harun Masiku
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih, Setyo Budiyanto, telah menyusun serangkaian program jangka panjang dan pendek yang dapat langsung diimplementasikan sehabis resmi menjabat. Salah satu fokus utamanya adalah mengejar para koruptor yang masuk didalam daftar pencarian orang (DPO), terhitung Harun Masiku.
“Masalah sebagian DPO itu terhitung jadi usaha untuk (ditangkap), ya semenjak kita di sini sesungguhnya itu kita terhitung mengusahakan keras. Ya tentu nanti jadi target kita berusaha,” ucap Setyo Budiyanto selagi menghadiri acara Hakordia di Gedung KPK, Senin (9/12/2024).
“Mudah-mudahan ya sebagian target yang masih belum tertangkap sanggup kita melakukan secara maksimal juga. Pastinya kita terhitung mengharapkan bantuan semua pihak,” sambung dia.
Setyo menambahkan bahwa ia dapat menghimpun para pimpinan KPK terpilih untuk mendiskusikan visi dan misi KPK selama lima th. ke depan.
“Jadi lima pimpinan nanti dapat bersatu dapat mengkaji visi-visi apa yang dapat kita melakukan untuk kepentingan KPK. Nah itu kita melakukan pasca kita dilantik,” kata Setyo.
Setyo terhitung mengakui bahwa hingga selagi ini ia belum sempat bersua bersama dengan empat pimpinan KPK lainnya karena mereka masih sibuk bersama dengan tugas di instansi masing-masing. Namun, pertemuan selanjutnya nantinya dapat mengkaji rencana kerja 100 hari sehabis pelantikan dan program kerja lainnya.
“Nah itu yang dapat kita melakukan jadi kebijakan yang dapat kita melakukan bersama dengan bersama dengan semua pegawai yang ada di KPK,” pungkas dia.
KPK Tetap dapat Lakukan OTT
Selain itu, Setyo Budiyanto terhitung memastikan bahwa KPK dapat selamanya menerapkan operasi tangkap tangan (OTT) sebagai penanganan tindak pidana korupsi. Menurut Setyo, keempat pimpinan terpilih setuju untuk selamanya mengadakan OTT.
“Ya sebagaimana apa yang saya sampaikan pada selagi fit and proper, OTT tetep lanjut,” ujar Setyo Budiyanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (5/12/2024).
Mengkutip dari Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, menurut Setyo, istilah OTT hanya penyebutan di media.
“Sudah disampaikan oleh Pak Alexander Marwata, beliau sampaikan bahwa penamaan. Sebenarnya kan ini hanya diskusinya perihal masalah penamaan ya, gitu. Apa, nomenklatur, lantas tidak penamaan, apa yang saya sampaikan tadi. Menurut saya enggak ada masalah lagi,” kata Setyo.
Setyo menilai OTT KPK masih diperlukan, karena jadi pintu masuk pengungkapan masalah korupsi yang lebih besar.
“Saya yakin semuanya masih setuju loh masalah itu. Karena kalau saya sebut itu, ya didalam pengalaman saya selama saya bertugas di KPK, kegiatan itu merupakan pintu masuk untuk sanggup mengungkapkan masalah yang lebih besar,” ungkapnya.
Setyo menghendaki ke depan OTT sanggup menjaring OTT bersama dengan kasus-kasus besar.
“Kami berlima nanti dapat kita bahas lebih selektif lagi, lebih teliti lagi, bagaimana sanggup lebih bagus, yang lebih sanggup mengungkapkan masalah yang lebih besar,” pungkasnya.