Warga Kota Bogor Keluhkan Jalan di Batutulis

bebascara.space – Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, Jawa Barat, sudah lama ditutup akibat longsor. Warga menantikan penanganan cepat berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk memperbaiki jalur di kawasan Stasiun Batutulis ini.
Meski sudah sebulan lebih tepatnya sejak 4 Maret 2025, hingga waktu ini Pemkot Bogor belum dapat memastikan kapan ruas jalur itu akan menjadi diperbaiki.
Padahal penutupan jalur akibat longsor ini menimbulkan banyak dampak. Tak cuma memutus akses warga Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor, tapi termasuk menimbulkan efek sosial dan ekonomi.
Bahkan, tersedia lebih kurang 100 kepala keluarga (KK) di Kampung Mbah Dalem, Kelurahan Lawang Gintung yang terisolasi akibat longsor tersebut.
“Kalau berkenan keluar seperti kerja, pergi ke sekolah atau pasar mesti jalur kaki ke arah Cipaku melalui rel kereta. Itu termasuk mulanya gontok-gontokan dulu sama PT KAI karena warga dilarang melintas. Di sana baru naik angkot. Atau jalur kaki naik ke Lawang Gintung, baru naik angkot. Ada jalur dapat di lewati motor, tapi sempit dan curam,” ungkap Jajang Suherman tokoh masyarakat Kampung Mbah Dalem, Senin (14/4/2025).
Bukan cuma itu, lebih dari satu bisnis di kawasan selanjutnya termasuk terpaksa tutup. Termasuk, fasilitas naik turun penumpang KA Pangrango di Stasiun Batutulis dialihkan ke Stasiun Bogor dan Paledang.
Sejumlah tempat bisnis yang terkena efek tanah longsor di antaranya pangkas rambut, toko buah, restoran siap saji, bengkel, toko furniture, dan restoran makanan Italia.
“Bukan cuma warga saja yang terdampak, tapi termasuk pelaku usaha. Ada lebih berasal dari 12 tempat bisnis yang tutup sejak jalur ini longsor,” kata dia.
Belum Ada Bantuan berasal dari Pemerintah
Ia menyayangkan kurangnya perhatian Pemkot Bogor pada warga terdampak. Selama ini, belum tersedia perlindungan apa-pun yang diterima warga berasal dari pemerintah daerah.
“Pernah sekali tersedia perlindungan sembako, itu pun berasal dari PDAM. Dari pemkot belum ada. Ya sekurang-kurangnya tersedia ucapan permohonan maaf lah berasal dari kepala tempat untuk warga terdampak,” kata dia.
Karena dinilai lamban, warga Kota Bogor kini menyimpan harapan kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk mendorong Pemkot Bogor bergerak cepat menuntaskan masalah ini. Sebab, nyaris separuh warga Kecamatan Bogor Selatan terkena efek bencana alam ini.
“Diperbaiki secepatnya lah, jangan berlarut-larut. Semenjak jalur putus, kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Cipinang Gading atau melalui Pabuaran. Tiap hari macet gawat karena jalannya sempit, ditambah banyak polisi tidur, membuka tutup jalan, belum kembali jalannya tambal sulam. Bikin cape, stres,” keluh Erry warga Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor.
Gubernur Siap Bantu Danai Pembuatan Jalan Baru
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebutkan pihaknya siap untuk ikut mendanai pembebasan lahan untuk pembangunan jalur baru di kawasan Batutulis, Kota Bogor, yang longsor lebih dari satu waktu lalu.
Namun demikian, Pemprov Jabar cuma akan mengucurkan anggaran separuh berasal dari total nilai yang diperlukan untuk pembebasan lahan di kawasan itu.
“Untuk alokasi anggaran dibagi dua, 1/2 berasal dari provinsi, 1/2 berasal dari kota,” ujar Dedi Mulyadi, waktu laksanakan tinjauan ke lokasi longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Ia termasuk berharap kepada jajarannya, termasuk Pemkot Bogor untuk langsung menyiapkan rancangan pembebasan lahan.
“Nanti jalur ini (lokasi longsor) akan diubah menjadi Leuweung Batutulis,” ucapnya.